Senin, 18 Juli 2011


MENJADI WANITA KRISTEN YANG CANTIK SECARA BATINIAH

Memang salah satu cara agar suami betah di rumah adalah sang istri tetap menjaga penampilannya, tetap kelihatan menarik dan cantik. Jangan istri kelihatan cantik pada waktu baru nikah saja, setelah sekian tahun menikah,  apa lagi sudah mempunyai anak, istri harus selalu kelihatan perpenampilan yang baik (Ams 31: 30). Pasti kaum ibu senang menjadi istri yang dipuji-puji suami, walaupun tidak cantik lagi seperti waktu pacaran dulu?

Bagaimana caranya ? Yaitu dengan mengembangkan kecantikan batiniah atau inner beauty seperti yg Alkitab ajarkan :

1 Pet 3:4 Tetapi perhiasanmu ialah manusia batiniah yg tersembunyi , dengan perhiasan yg tidak binasa yg berasal dari roh yg lemah lembut dan tenteram

1. MEMILIKI ROH LEMAH LEMBUT
Memiliki roh yang lemah lembut dan tenteram adalah sumber kecantikan batiniah yang memancar dari dalam hati. Kecantikan fisik yang eksternal tidak menjamin terpancarnya kecantikan batiniah. 2 Kor 4 : 16-17
Dalam diri seorang manusia ada dua tingkatan yang di miliki setiap manusia :
a. manusia lahiriah
b. manusia batiniah
Seperti janji Allah dalam Yeh 36: 26: Kamu akan Ku berikan hati yg baru, dan roh yg baru di dalam batinmu dan Aku akan menjauhkan dari tubuhmu hati yg keras dan Kuberikan kepadamu hati yg taat. 1 Pet 3 : 1-2


2. MEMILIKI KESADARAN
Untuk sampai kepada level Wanita Bijak yang cakap, seorang istri perlu memiliki KESADARAN bahwa ia seorang PENOLONG baagi suami baik dalam situasi yang baik maupun dalam keadaan terburuk sekalipun… PENDAMPING... mendampingi suami bukan hanya di rumah saja, tetapi di luar rumah juga (Kej. 2:18; Ams 14:1; Yak 1:19b).

3. MEMILIKI  KETRAMPILAN
Karakteristik istri sebagai Wanita Bijak yang cakap selanjutnya diwarnai dengan pertumbuhan ketrampilan yang semakin kaya dan kreatif. Bukan semakin sibuk

a. Terampil mengatur DIRI.
    Harus dapat menempatkan dirinya pada posisi yang sebenarnya, sebagai seorang istri, karena ada
    banyak istri yang suka mengantikan posisi suami
    (31:11-12, 17,22,28). (31:23). 31:15,21,27) - 31:27
b. Terampil mengatur RUMAH.
    Yang di maksudkan disina bukan hanya dapat menyediakan makana, atau menjaga anak-anak, tetapi
    mempunyai tanggung jawab mengatur semua yang berada di dalam rumah tangganya
    Amsal 31:15,21,27.
c. Terampil mengatur KEUANGAN.
    Bukan mata duitan, ada pepata berkata bahwa istri juga sebagai bendahara di dalam rumah tangga, bukan 
    suami memberikan 100 ribu rupiah dan kemudian yang di belanjakan 200 ribu rupiah

4. MEMILIKI KEROHANIAN BAIK
    istria adalah sebagai tiang doa di dalam keluarga, seberapa kuat bangunan itu dapat berdiri itu 
   tergantung dari seberapa besar tiang yang menopangnya, istri yaang memiliki kerohanian yang
   baik itu sangat luar biasa.

Sabtu, 16 Juli 2011


RAHASIA SUAMI YANG TAKUT TUHAN DAN YANG BAIK
Efesus 5:25-33


Hai suami, kasihilah isterimu sebagaimana Kristus telah MENGASIHI jemaat
Suami yang mengasihi Tuhan pasti Mengasihi keluarga. Ini adalah unsur yang diteladankan Kristus di dalam mengasihi adalah menyerahkan diriNya untuk gereja. Unsur yang utama adalah PENGORBANAN. Efesus 5:25-26

1.      MENGASIHI & MENYERAHKAN DIRINYA KEPADA TUHAN DAN KELUARGA (25)
a.       Mengasihi berarti menyerahkan diri bagi istri, dan anak-anak, Kol 3.21
b.      Berarti menguduskan istri dan anak-anak, tanpa cacat cela, 1 Tim 3.12;
c.       Mengasihi berarti menerima kondisi istri yang tidak selalu seturut dengan kehendak suami
d.      Mengasihi berarti memberi arah dan batas.
e.       Mengasihi tidak berarti bergantung pada istri

2.      MENJADI IMAM BAGI RUMAH TANGGA (26)
a.       Mewakili Tuhan melalui TELADAN KRISTIANI, Filipi 2:5
b.      Mewakili Tuhan melalui pengajaran FIRMAN TUHAN, Yosua 1:8
c.       Keluarga adalah Gereja yang Kecil Yosua 24:15

Ini semua harus dibuktikan, Cara membuktikannya adalah:
a.       Melalui kata-kata kita yang BAIK dan penuh KASIH, Efesus 5:3-4
b.      Melalui TINGKAKAH LAKU kita sebagai tanda KASIH
c.       Melalui penyampaian SIKAP BERTERIMAKASIH dan sikap MENGHARGAI
d.      Melaui DOA kita kepada Allah demi kepentingan bersama.

3.      INDEPENDENT, VISIONER DAN LEADERSHIPNYA KUAT (27)
a.       Independent, yaitu Fokus Kita hanya satu, 1Kor. 3:11
b.      Visioner
c.       Leadership yang kuat. Artinya:
Suami yang yang baik itu lembut sebagai gembala, Tegas sebagai pemimpin

4.      MEMBANGUN KOMUNIKASI YANG BAIK
Suami yang baik adalah suami yang membangun KOMUNIKASI yang baik dengan isterinya. Efesus 5:32 "Rahasia ini besar, tetapi yang aku maksudkan ialah HUBUNGAN Kristus dan jemaat

By. Pdt. Refly Lumingas S.Th, MA

Jumat, 08 Juli 2011

Yesus Datang

YESUS DATANG MEMBERI HIDUP DAN KELIMPAHAN
(Yoh 10:10b)

Kata “Hidup” dalam Injil Yohanes ini sangat penting, dalam banyak hal Yesus sering berkata tentang hidup Contoh: dalanm
Yoh 17:3. Inilah hidup yang kekal yaitu bahwa merek mengenalEngkau satu-satunya Allah yang benar dan mengenal Yesus Kristus yang engkau utus. 
Yoh 1:4, Hidup itu adalah terang manusia,
Yoh 3:15. Setiap orang yang percaya kepada-Nya    beroleh
                 hidup yang kekal
Yoh 4:10. Yesus adalah Air Hidup
Yoh 6 Yesus adalah Roti hidup dan lain-lain

 Kata kelimpahan artinya: Yesus memberikan tanpa batas, Yesus memberikan secara berlimpah-limpah Yesus memberikan secarah penuh tidak setengah-stengah

Kepada siapa Yesus memberikan Hidup dan kelimpahan

1.      BAGI ORANG YANG MENDENGAR SUARANYA (3)
      Artinya :
a.       Mendengar suaran-Nya dan mau dituntunNya
b.      Mengikuti Dia dalam segala hal
c.       Yang bisa membedakan suara  Tuhan dan bukan suara Tuha.
      Luk 1:28-30. contoh Maria, Tidak dengan
      Zakaria Luk 1:11-12

2.      ORANG YANG MENGENAL NAMANYA (14)
Supaya menjadi sama dengan Kristus. Yang mengenal Bapa dan Bapa mengenal-Nya dan supaya kita dituntunya  Dan menjadi satu kawanan dan satu gembala yaitu yesus
Kristus. Luk 2:15-16, Gembala-gembala; Luk 1:38, kata maria jadilah padaku menurut perkataanMu karena maria mengenal Nama-Nya

3.      ALLAH MELIMPAHKAN SESUAI DENGAN  KEHENDAKNYA (18)
      Artinya Allah berhak memberikan dan mengambilnya Kembali.
      Mat 11:27, semua telah diserahkan kepadaYesus Oleh Bapa
Mat 2:1-12, Orang-orang majus dari timur. Allah melimpahkan kepada mereka apa yg telah dibuatNya dan mereka percaya tetapi Tidak dengan Herodes

Rabu, 06 Juli 2011

KEPEMIMPINAN KRISTEN YANG PENUH KASIH


KEPEMIMPINAN KRISTEN

Apakah pemimpin itu dilahirkan atau dibentuk? 

Pemimpin haarus di bentuk, untuk menjadi seorang pemimpin yang handal dan berkepribadian yang baik, sehingga menjadi panutan bagi stiap orang yang ada disekitarnya.
Ada berapa hal yang perlu kita perhatikan dalam pembahasan tentang seorang pemimpin:

1.      Dipilih serta ditetapkan Tuhan.

      Seorang bisa dilahirkan dengan bakat kepemimpinan, namun akan semakin efektif apabila dia kemudian dibentuk dengan memberikan kesempatan, seperti latihan dan pengalaman.  Dalam kepemimpinan rohani, selain bakat dan pembentukan, ada faktor panggilan dan penetapan Allah untuk memimpin.  Contoh:
a.       Musa di Lahirkan dengan bakat kepemimpinan, tetapi dia harus melewati pembentukan dan pelatihan di istana Firaun, walaupun ia di pilih dan di tetapkan oleh Allah, setelah itu ia harus menjadi seorang gembala di tengah-tengah keluarga Yitro (Keluaram 3)
b.      Daud, ketika Saul di pilih Allah, tetapi kemudian ia tidak lagi menuruti perintah Tuhan, maka Daudlah yang kemudian detetapkan untuk mengantikan Saul, tetapi kita lihat bagaimana proses yang di lewati Daud untuk menjadi pemimpin yang besar (1 Sam 16:11-13), sampai ia diurapi menjadi Raja.
c.       Dalam Perjanjian Baru, sebut saja Petrus, Paulus, Yohanes semua harus melewati pilihan dan penetapan Allah

2.      Memiliki kerinduan dan terbeban untuk memimpin
      Seorang pemimpin rohani adalah orang yang menyadari adanya beban tugas dan tanggung jawab terhadap umat Tuhan, sehingga mereka bersedia berkorban, bahkan menderita demi menjalankan kehendak Allah dalam pelayanan.  Contoh: Nehemia, Martin Luther.
      1 Samuel 3, Bagaiman Samuel ketika dipilih Tuhan untuk menjadi pemimpin di tengah-tengah bangsa Israel, dia mejadi pemimpin yang sangat bertanggung jawab dengan apa yang telah ditetapkan Tuhan dalam hidupnya 1 Samuel &:15-17

3.      Mengutamakan fungsi, bukan jabatan.
      Seorang pemimpin rohani harus mengetahui fungsi dan tugas yang harus di jalankannya: seorang yang setia  menjalankan tugas pelayanannya dengan tidak memandang kondisi dan situasi serta setia, bukan mengutamakan pangkat, kedudukan atau jabatan, prioritas utamanya adalah mengutamakan pekerjaan pelayanan dalam Tuhan walaupun tanpa bukan imbalan (Luk. 17:10; 1 Tim 3:1-13).





KEPEMIMPINAN KRISTEN YANG PENUH KASIH

Dasar kepemimpinan Kristen yang Alkitabiah adalah seorang pemimpin/pelayanan yang memiliki kerendahan hati dan penuh dengan kasih, sama seperti yang dilakukan dan ditunjukkan Yesus ketika Ia membasuh kaki para muridNya.  Yesus memberi teladan tentang pelayanan yang penuh kasih, kerendahan hati dan kebesaran sejati (Yoh. 13:12-15, Luk. 22:24-26).  Paling tidak ini mencakup tiga konsekuensi, yakni:

1.  Pemimpin yang penuh kasih, Melayani, bukan memerintah dengan otoriter.
      Pemimpin Kristen yang penuh kasih bukanlah sama seperti bos, bos melakukan apa yang dia mau, ini adalah pelayanan yang tidak didasari dengan kasih, (Fil. 2:5-11).  Yesus adalah teladan kepemimpinan yang melayani, karena Dia datang untuk melayani dan memberi diri bagi pelayanan (Mrk. 10:42-45).  Karena itu kita tidak boleh terpengaruh oleh pola kepemimpinan dunia yang otoriter: kepemimpinan tangan besi yang menjalankan kuasa dengan keras dan memiliki motivasi ingin menjadi yang paling besar dan terkemuka. lain dengan pemimpin kristen yang penuh kasih.

2.      Bergantung sepenuhnya kepada Allah, bukan kepada kekuatan manusia
      Daud selama memjadi Raja (Pemimpin) ia terus bergantung kepada Allah (Mzm 121:1-8), walaupun begitu banyak prajurit yantg bersama-sama dengannya, Daud tetap mengandalkan Tuhan, Daud telah memulai dengan Tuhan, (1 Sam 17:45-46) Pemimpin rohani tidak mengandalkan manusia (mis: yang kaya, berpangkat, mempunyai kedudukan tinggi) tapi mengandalkan Allah.

3.      Mempermuliakan Allah dan bukan diri sendiri.
      Kepemimpinan yang penuh kasih selalu mempermuliakan Allah dalam hidupnya. Ia berusaha menyukakan hati Allah bukan manusia (I Tes. 2:4).  Menghormati kehendak Allah dalam setiap kehidupannya. Amin.

Selasa, 05 Juli 2011

KASIH BAPA

KASIH  BAPA
LUKAS 15:11-32

Banyak kisah tentang seorang  Bapa yang baik, tetapi kali ini kita akan melihat kisah Bapa yang baik yaitu Bapa si bungsu yang melambangkan Bapa Sorgawi yang menyatakan pribadiNya dalam Tuhan Yesus Kristus.
Ada Empat alasan mengapa kita harus mempelajari Bapa si bungsu ini.

1.      KARENA IA BAPA YG MUDAH DIJANGKAU (18-18)
Saat sibungsu sadar ia baru teringgat akan    Bapanya, lalu ia bangkit dan pergi manemui  Bapanya dan walaupun si bungsu telah  mengecewakan Bapanya Tetapi Ia tetap Bapa yang    mudah dijangkau.
   Yes 59:1-2 Sesungguhnya tangan Tuhan tidak kurang Panjang untuk menyelamatkan kita dan Pendengaran tidak kurang tajam.

2.      IA BAPA YG PENUH KASIH & SAYANG (20).
Waktu si bungsu pulang, dari jauh Bapa telah melihatnya, betapa rindu hati sang Bapa akan si bungsu walaupun ia telah pergi lama, tetapi Kasih Bapa tidak akan pernah berkurang.
Yoh 15:12 Perintah Tuhan supaya kita saling mengasihi seperti Aku telah mengasih kamu.
Ini merupakan perintah yang harus kita jalankan dalam setiap kehidupan kita, Kata penuh berarti tidak setengah-setengan artinya Full mengasihi setiap umatNya (Yoh 14:6)

3.      DIA BAPA YANG IDENTIK DENGAN SORGA (18, 21)
Si bungsu sadar bahwa ia telah berdosa terhadap Sorga dan Bapa. Sorga berbicara tentang Kebenaran, dan kalau kita ingat Bapa berarti inggat akan Sorga, Seperti perkataan Yesus dalam Yoh 14:2 (di rumah BapaKu bayak tempat)

4.      BAPA YANG MENJAMIN PEMULIHAN (22-   23)
Saat kita kembali kepada Bapa Dia memberikan pemulihan total dalam setiap kehidupan kita, ingat bahwa kita telah di tebus dengan darahNya, artinya seluruh hidup kita miliknya (Filipi 2:5-8)

HARI TUHAN HARI TUHAN

HARI TUHAN

HARI TUHAN Mal. 4:1

Tentu kita sering mendengar peribahasa “Sedia payung sebelum hujan”. Maksudnya, lakukan antisipasi sebelum suatu masalah terjadi. Tujuannya, agar ketika suatu masalah terjadi, orang dapat mengatasinya dengan baik.

Pertanyaan: Apa itu hari Tuhan?
Jawaban: “Hari Tuhan” biasanya menunjuk pada peristiwa-peristiwa yang terjadi pada akhir dari sejarah (Yesaya 7:18-25) dan sering diasosiasikan secara dekat dengan frasa “hari itu.” Salah satu kunci untuk memahami frasa ini adalah dengan memperhatikan bahwa frasa-frasa ini selalu berbicara mengenai suatu masa di mana Allah secara pribadi campur tangan dalam sejarah, baik secara langsung maupun tidak langsung, untuk menggenapi aspek tertentu dari rencanaNya.

“Hari Tuhan” digunakan sembilan belas kali dalam Perjanjian Lama
Yesaya 2:12; 13:6, 9;
Yehezkiel 13:5; 30:3;
Yoel 1:15, 2:1,11, 31; 3:14;
Amos 5:18, 20;
Obaja 15,
Zefanya 1:7-14;
Zakharia 14:1;
Maleakhi 4:5
dan empat kali dalam Perjanjian Baru (Kisah 2:20; 2 Tesalonika 2:2; 2 Petrus 3:10). Hal ini juga disinggung dalam bagian-bagian lainnya (Wahyu 6:17; 16:14).

Bagian-bagian Perjanjian Lama yang berhubungan dengan hari Tuhan sering kali mengandung makna kesegeraan, hampir dan pengharapan:
Yesaya 13:6”
Yehezkiel 30:3;
Yoel 1:15; Yoel 2:1; 3:14;
Obaja 1:15; Zefanya 1:7; 14.

Hal ini dikarenakan “hari Tuhan” dalam Perjanjian Lama sering berbicara mengenai penggenapan yang dekat dan jauh, sama halnya dengan nubuatan Perjanjian Lama. Ada kalanya dalam Perjanjian Lama di mana “hari Tuhan” digunakan untuk menggambarkan penghakiman bersejarah yang terlah digenapi dalam pengertian tertentu (Yesaya 13:6-22; Yehezkiel 30:2-19; Yoel 1:15; 3:14; Amos 5:18-20; Zefanya 1:14-18),

sementara pada waktu lainnya istilah ini merujuk pada penghakiman illahi yang akan terjadi menjelang berakhirnya zaman (Yoel 2:30-32; Zakharia 14:1; Maleakhi 4:1, 5).

Perjanjian Baru menyebutnya sebagai hari “murka,” hari “perlawatan,” dan hari Allah Yang Mahakuasa (Wahyu 1:14) dan merujuk pada penggenapan di masa depan ketika murka Allah dicurahkan kepada bangsa Israel yang tidak mau percaya (Yesaya 22; Yeremia 30:1-17; Yoel 1-2; Amoz 5; Zefanya 1) dan dunia yang tidak percaya (Yehezkiel 38-39; Zakharia 14). Kitab Suci menunjukkan bahwa “hari Tuhan” akan datang dengan cepat, seperti pencuri di malam hari (Zefanya 1:14-15; 2 Tesalonika 2:2), dan karena itu kita sebagai orang-orang Kristen harus berjaga-jaga dan siap untuk datangnya Kristus setiap saat.

Selain merupakan saat penghakiman, itu juga akan merupakan saat penyelamatan ketika Allah membebaskan sisa-sisa Israel, menggenapi janjiNya bahwa “seluruh Israel akan diselamatkan” (Roma 11:26), mengampuni dosa mereka dan memulihkan orang-orang pilihanNya ke tanah yang dijanjikannya kepada Abraham (Yesaya 10:27; Yeremia 30:19-31, 40; Mikah 4; Zakharia 13). Hasil terakhir dari hari Tuhan adalah “Manusia yang sombong akan ditundukkan dan orang yang angkuh akan direndahkan; hanya TUHAN sajalah yang maha tinggi pada hari itu” (Yesaya 2:17). Penggenapan utama atau yang paling akhir dari nubuat-nubuat mengenai “hari Tuhan” akan terjadi pada akhir dari sejarah ketika dengan kuasa yang ajaib Allah akan menghukum kejahatan dan menggenapi semua janjiNya.

By: Pdt. Refly Lumingas